Sobat-sobat toekanglas, setelah beberapa hari melanglang buana ke bumi Swarnadwipa, maka kemarin Sabtu 8 Mei 2010, saya beruntung mendapat kesempatan untuk mengikuti Workshop Robotic Welding yang diadakan di Politeknik Perkapalan ITS Surabaya. Penyelenggara workshop adalah Asosiasi Pengelasan Indonesia atau disingkat API - Jawa Timur ( http://www.api-iws.org ) yang bekerjasama dengan pihak Poltek Perkapalan ITS. Workshop tersebut membahas tentang aplikasi pengelasan dengan menggunakan mesin las robot, sekaligus dilakukan demo dari robot tersebut oleh salah satu pemasok Robotic Welding di Indonesia.
Dalam seminar tersebut dijelaskan tentang perkembangan teknologi pengelasan yang semakin maju di dunia, dan bahkan
penggunaan robotic welding ini di Indonesia sudah banyak, terutama di sekitar Jakarta oleh perusahaan-perusahaan otomotif nasional seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki. Selain itu juga dijelaskan tentang keuntungan-keuntungan yang didapat bila menggunakan robotic welding atau pengelasan dengan menggunakan robot, dan juga cara pengoperasiannya secara sederhana.
penggunaan robotic welding ini di Indonesia sudah banyak, terutama di sekitar Jakarta oleh perusahaan-perusahaan otomotif nasional seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki. Selain itu juga dijelaskan tentang keuntungan-keuntungan yang didapat bila menggunakan robotic welding atau pengelasan dengan menggunakan robot, dan juga cara pengoperasiannya secara sederhana.
Keuntungan-keuntungan menggunakan robotic welding ini di antaranya adalah :
1. Cost Reduction atau Pengurangan Biaya
2. High Productivity atau Produktivitas Tinggi
3. High Quality atau Kualitas Tinggi
4. Improvement of Working Environtment atau Peningkatan Lingkungan Kerja
5. Flexible Production atau Produksi yang Fleksibel
6. Simplified Production Management atau Penyederhanaan Manajemen Produksi
7. Improvement of Company Image atau Peningkatan Citra Perusahaan
Dengan keuntungan-keuntungan tersebut, maka kita dapat mempertimbangkan penggunaan mesin las robotic ini di perusahaan kita.
Namun pada saat sesi tanya jawab ada 2 ( dua ) hal yang disampaikan oleh peserta yang cukup menarik bagi saya.
Yang pertama adalah pertanyaan dari Sdr. Wiwid dari PT. INKA Madiun yang juga sudah menggunakan mesin las robotic welding ( top markotop abis... pasti sebentar lagi Madiun tidak hanya terkenal sebagai kota pecel atau kota Gadis tapi juga kota robot ...haiyah.... ), yang menanyakan tentang hal-hal yang perlu dijadikan pertimbangan untuk penggunaan robotic welding terkait dengan persiapan material yang dilas.
Waktu itu dijawab bahwa persiapan material sangatlah penting, di mana part-part yang akan dilas haruslah presisi sehingga memudahkan penggunaan robotic welding ini. Sebab jika tidak presisi maka mesin las robotic ini tidak akan dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu persiapan material yang akan dilas ini mutlak harus bagus.
Yang menarik bagi saya adalah sejauh mana kita ( perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama di Jawa Timur ini ) dapat memenuhi persiapan material ini dengan tingkat kepresisian yang tinggi? Terutama apabila pemotongan material ataupun pembuatan bevel masih secara manual sehingga tidak dapat dijaga konsistensi kepresisiannya? Mungkin ada yang bisa, tapi rasa-rasanya kok tidak banyak.
Hal yang kedua adalah adanya pertanyaan dari peserta pada waktu pemutaran film penggunaan robotic welding, yaitu kalau semua perusahaan nanti menggunakan robot, lha kita-kita ini yang jadi welder terus akan bekerja apa? Karena pasti robot akan dapat bekerja lebih cepat, lebih bagus hasilnya, dan tidak pernah lelah, tentu para tukang las akan tersisih, dan terjadilah pengangguran baru.
Waktu ini dijawab bahwa robotic welding ini hanyalah sebuah alat yang bekerja atas perintah manusia sehingga masih membutuhkan manusia untuk mengoperasikannya, dan manusia yang paling tepat untuk mengoperasikannya adalah welder karena sudah mengetahui tentang ilmu pengelasan. Jadi para welder tidak perlu kuatir karena nanti pasti masih diperlukan terutama pengetahuan dan pengalamannya sebagai welder.
Nah sekarang kita hitung-hitungan. Kalau misalnya satu mesin robotic welding ini dapat menggantikan welder sejumlah 3 orang, sedangkan dari 3 orang welder tadi hanya 1 orang yang dapat menjadi operator robotic welding, lalu yang 2 orang lagi akan bekerja apa? Bukankah nanti akan terjadi pengangguran baru?
Tentu hal ini tidak perlu untuk dijadikan polemik, karena dengan menggunakan robot maka citra perusahaan akan meningkat, dan selanjutnya order akan meningkat pula. Kalau order lebih meningkat, maka 2 orang welder tadi pasti masih dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan lainnya yang mungkin masih berhubungan dengan pengelasan, misalnya sebagai part controller, atau bahkan mungkin supervisor. Ning opo yo mesthi ngono?
After all, jalannya workshop kemarin lancar, apalagi pada waktu praktek mencoba mengoperasikan robot tersebut, ada salah seorang peserta yang banyak melontarkan joke-joke segar sehingga menambah gayengnya suasana. Dan dengan adanya workshop tersebut teman-teman peserta mendapatkan pengetahuan baru mengenai penggunaan robotic welding di Indonesia. Denger-denger bahkan ada yang sudah bilang mau beli. Poltek Perkapalan ITS pun juga berencana beli untuk digunakan praktek bagi para mahasiswanya.
Viva pengelasan di Indonesia!
Machining part sebelum proses pengelasan dengan Robotic Welding akan manambah cost production, karena ada biaya machining menggunakan mesin Milling yang tarif perjamnya jauh lebih mahal dari pada menggunakan Mesin Gerinda atau Gas cutting manual.
ReplyDeleteUntuk lebih mengoptimalkan kerja Robot yang paling penting adalah Design Jig dan Fixture yang harus dirancang sedemikian rupa secara terintegrasi, sehingga penggunaan Robot akan menjadi benar-benar lebih optimal.
Apabila JIG dan Fixture tidak dirancang secara benar dan asal-2an penggunaan Robotic Welding
hanya menjadi demo teknologi saja
karena tidak memberikan nilai tambah yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Permasalahan2 tersebut diatas menjadi tantangan yang harus dipecahkan.
Salam
BBM (PIN 2205F04C)
Kepresisian dimensi memang sangat penting. Soalnya robot e g due mripat Cak, jadi dowo endeg e g weruh..hahaha
ReplyDeleteKlu mslh machining sblm pengelasan mah kudu, jd mo pake robot ato manual emang kudu dimachining dulu biar rapi dan mudah pengerjaan.nya. Menambah ongkos produksi..?? Ya enggaklah. Pintar pintarnya kita ajja mencari sub.cont yang uda jelas asal usulnya. Jd barang mereka begitu nyampe ke kita udda presisi dan siap pake. Gampang kan..?
. Sipp bozz,. berarti memang benar yg namanya las robot lebih banyak menguntungkan dari segi manapun, aq iki yo lagi dadi operator las robot bozz di sebuah perusahaan automotif & komponen
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteYudi : Dari segi lain, ,operator rbt diuntungkan nggk oleh perusahaan,hehe.
ReplyDeleteinfo yg menarik, keep posting :)
ReplyDelete